11/04/2011

I don't Know

Pernahkah kalian dilema atas dua buah pilihan yang sangat menentukan kebahagiaan kalian, tawa kalian, air mata kalian bahkan keseluruhan hidup kalian?

Dilema atas sebuah pilihan yang benar benar masuk akal dan disayangkan jika tidak dijalani, namun tidak sesuai dengan kehendak hati kita? emosi kita? keinginan kita?

Sebuah pilihan dimana logika dan hati bermain..

Sebuah hal yang sering sekali ditemukan untuk saling bertolak belakang..

yah, dan berujung meyebabkan penyakit para teenagers yang kita sebut dengan "galau". Gagal dan Kacau.

Sebuah keinginan dari hati yang sebenarnya juga belum tentu merupakan hal yang memang kita butuhkan, namun tekad dan niat yang begitu keras untuk bisa meraih dan menjadikan keinginan itu sebagai sebuah kenyataan yang MUNGKIN tidak dibutuhkan seperti pemikiran sang LOGIKA yang sebenarnya jauh lebih dibutuhkan untuk kitanya sendiri.

Logika yang selalu berdasarkan pada sebuah landasan yang logis, masuk akal, wajar, dan idealis juga kritis. selalu tergambarkan sebagai sesuatu yang rumit untuk dilaksanakan dan bertentangan dengan keinginan yang biasa kami sebut sebagai perasaan ---Kaum Hawa.

(untuk yang kaum Adam, maaf ciken ga bisa komentar apa apa)

Lalu apa yang biasa kalian lakukan ketika dihadapkan sebuah dilema seperti itu? Berdoa? Solat Istikhoroh? Meminta solusi dari beberapa orang sahabat, orang tua, atau mungkin seorang psikologis? ya kurang lebih banyaknya seperti itu kan...

kita memerlukan sebuah jawaban yang sesuai dengan kita..dimana logika dan perasaan itu bisa bermain secara imbang.

tapi mau minta sama siapa si jawabannya itu? toh sebenarnya cuma kita yang berhak dan berkewajiban mengeluarkan jawaban itu sendiri. Masa orang lain? hidup kita mau dikontrol orang lain? kalau ada apa apa mau minta tanggung jawab orang lain yang sudah memberikan keputusan atas hidup kita? hidup kita kan bukan barang yang kalau rusak bisa diganti sama barang yang baru. Hidup kita ini only the first and the last edition, brader.

Memang aneh sih...seakan..kita bertanya..namun jawabannya itu juga sebenarnya ada pada kita...terus ngapain bertanya?

Mencari clue kalau jawabannya itu dari dulu ada dalam diri kita.

pertanyaan pertanyaan itu hanya meyakinkan kita yang ragu pada diri kita sendiri kan? karena kita takut salah dalam mengambil langkah, dan mungkin merreka orang yang telah kita 'tanyai' memiliki pengalaman lebih soal dilema ini dan bisa membantu kita dengan saran dan solusi yang telah ia ucapkan..

Sekali lagi, hidup kita tidak sama dengan orang lain..mereka memiliki jalan mereka unutk menghadapi dilema mereka masing masing dan kita juga punya hal yang sama. Belum tentu kan solusi yang mereka berikan dapat sesuai dengan hidup kita?

kalau ada orang sakit normalnya dikasih obat, dengan seseorang yang tidak pernah biasa minum obat ketika sakit..apakah keduanya diperlakukan sama saat mereka sakit?

kadang ciken juga suka aneh dengan kata motivasi "Kalau mereka bisa, anda pun juga bisa!"

yah memang sangat memotivator...ciken pun pernah merasa sangat bersemangat dengan quote ini..

tapi ciken pun kemudian sadar dengan satu hal...Kami memang manusia, berfisik sama dan mungkin juga berbeda..tapi...bakat kami..sama kah? Keinginan kami sama kah? kehidupan kami sama kah? Tujuan hidup kami sama juga kah?

"iya mereka bisa, tapi aku bukan mereka..."
kalimat yang selalu terlontar dari dalam hati ciken setiap kali mendengar kalimat yang memiliki arti seperti motivator quote seperti yang diatas.

 sebuah keputus asaan? ngga juga sih...aku hanya membutuhkan sebuah solusi dengan cara yang berbeda...bukan yang seperti itu. Karena ciken tahu, solusi yang satu itu ngga pas dan belum atau bahkan ngga sesuai dengan kehidupan ciken.

Oh, damn. dilema menggila edaaaan. (maaf)

sekarang ciken bener bener bingung..kalau ciken ngikutin logika ciken..ciken mungkin bakal sakit hati buat akhir akhir ini...karena, mungkin aku bakal kehilangan sesuatu yang sudah cukup menjadi berharga buat ciken.

Tapi di sisi lain, I SAID NO WAY to do that irritating thing.

hahaha...Sang logika dan Sang Perasaan..mereka kembali bertengkar hebat di dalam tubuh seorang manusia Labil....saya.

Keputusan...keputusan seperti apa ya yang nantinya akan keluar?

yang terbaik dari yang terbaik kah?

atau yang terbaik dari yang terburuk?

atau mungkin yang terburuk dari yang terburuk?

Aku memang punya masa depan. Dan hari ini juga adalah langkah untuk menuju masa depan...

apa ciken akan menyesal nanti? I don't know.

Apa amannya berhenti sekarang? I don't know.

Tapi siapa yang tahu kalau apa yang ciken lakukan sekarang ini berakibat buruk atau tidak untuk kedepannya (walaupun ada landasan dari sang logika yang selalu realistis)? I don't know.


oh, bloggers sorry for spamming.

------abaikan.

0 comments:

Posting Komentar

Favorite Quote

What We Want Is Not Always What We Need.